MANUSDA NEWS. 12 Desember 2022 Madrasyah Aliyah NU( MA NU) telah selesai melaksanakan Penilaian Akhir Semester Ganjil . Selama ujian semester betul betul otak mereka di peras dalam mengerjakan mata pelajaran diujikan.kesungguhan belajar para siswa selama ujian lebih kuat dibandingkan hari-hari biasa dan diharuskan untuk berpikir lebih keras dalam menjawab soal ujian dengan tepat,agar mendapatkan nilai seperti apa yang diharapkan. Oleh karena itu,ada kalanya para siswa perlu melepaskan sejenak dengan kegiatan yang menyenangkan setelah menyita tenaga dan pikiran.Untuk Menyikapi masalah tersebut, Aliyah NU menggadakan pembacaan maulid Nabi dilanjutkan siraman rohani .”pembacaan Shalawat yang kita laksanakan ini,agar kita slalu mendapatkan kerahmat an serta syafaat dari Nabi Muhammad SAW.”kata ibu Lailatul Maghfiroh.Jelasnya lagi “bagi Siswa siswi MA NU untuk pembacaan maulid nabi memang slalu di agendakan oleh PK IPNU dan IPPNU setiap minggunya,di dampingi pembinanya bapak Makhrus suyuti, tidak harus menunggu ujian selesai dengan harapan membaca shalawat nabi,agar kita mendapatkan keutamannya dari Allah SWT yang bisa didapat jika hati ikhlas mengucapkannya secara rutin.Setelah pembacaan maulid nabi dilanjutkan Tausyiah yang di sampaikan oleh Bapak Baidlowi,mengutip keterangan dari kitab taklim mutallim” Pada hakikatnya kebodohan itu merupakan sebuah ‘penyakit,yang perlu diobati,maka orang yang menjauhi guru itu tak ubahnya seperti orang sakit yang tak mau menemui dokter. Ia tidak akan lepas dari kebodohannya sebagaimana orang sakit yang tak kunjung sembuh”Pak Baidlowi yang juga sebagai kepala sekolah MA NU menjelaskan dengan mengutip kitab taklim mutallim karangan dari Burhan al-Din Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi.”Barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemamfaatannya.Sungguh, dokter dan guru,Tak akan memberi nasehat, bila tak di hormat,terimalah penyakitmu, bila kau acuh doktermu dan terimalah bodohmu, bila kau tentang sang guru”(Milla X IPA 2)